Baca Juga: Ternyata Ini Senjata Rahasia Fajar/Rian Bisa Libas Minions di Final Denmark Open 2022
Hukuman tersebut diapatkan Shi Yu Qi atas sikapnya yang tidak sportif saat melawan Kento Momota di semifinal Piala Thomas 2020.
Pada laga tersebut, China menang 3-1 atas Jepang. Adapun satu-satunya kekalahan Negeri Tirai Bambu itu didapatkan karena Shi memutuskan WO (walkvoer) di laga pertama.
Pada gim pertama, Kento Momota menang 22-20 atas Shi Yu Qi.
Kemudian di gim kedua, Shi Yu Qi memutuskan tak mampu melanjutkan pertandingan saat Momota menyentuh match poin 5-20.
Ia memberitahu wasit bahwa dirinya ingin retired alias mundur karena paronychia atau infeksi pada kulit sekitar kuku.
Ia pun mendapat kritik pedas dari Badminton Lovers karena dinilai melakukan tindakan tidak sportif.
Apalagi seusai pertandingan tersebut, ia mengeluarkan pernyataan yang bernada tak mengakui kehebatan Kento Momota yang mampu mengalahkannya dengan telak.
"Jika dia masih pada poin 20, itu berarti saya tidak kalah," ucapnya pada waktu itu.
Hal ini yang membuatnya mendapat hukuman larangan bermain cukup lama dan menjadi pukulan telak bagi Shi Yu Qi.
Oleh karenanya, kemenangan atas Lee Zii Jia di final Denmark Open 2022 menjadi obat yang mujarab bagi sakit hatinya selama ini.
Baca Juga: Ternyata Ini Senjata Rahasia Fajar/Rian Bisa Libas Minions di Final Denmark Open 2022
Source | : | Thestar.com.my,bwfworldtour.bwfbadminton.com,Bwftournamentsoftware.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR