BOLASTYLO.COM - Tunggal putra China, Shi Yu Qi memiliki cerita menyedihkan sampai membuatnya hampir menangis usai mengalahkan Lee Zii Jia di final Denmark Open 2022.
Bermain di Jyske Bank Arena, Odense, pada Minggu (23/10/2022), Shi Yu Qi menang dramatis atas raja bulu tangkis Malaysia, Lee Zii Jia.
Shi Yu Qi meraih kemenangan rubber game atau tiga gim atas Lee Zii Jia dengan skor 21-18, 16-21, 21-12 dalam 64 menit.
Medali emas Denmark Open 2022 ini merupakan gelar juara pertamanya sejak tiga tahun lalu.
Terakhir kali Shi memenangkan gelar juara ialah pada Swiss Open 2019. Setelah itu, ia sempat menjadi runner up dan meraih medali perak di Macau Open 2019.
Oleh karena itu, tangis harunya hampir pecah di final Denmark Open 2022 kemarin.
"Saya sangat senang sampai hampir menangis," kata Shi dikutip BolaStylo dari BWF Badminton.
"Sudah tiga tahun sejak saya mencapai final, jadi saya senang.
"Ujian besar pertama saya (tahun ini) adalah Kejuaraan Dunia dan melawan Lee di Denmark Open 2022, saya lulus (juara)," ucap Shi bersyukur.
Baca Juga: Ternyata Ini Senjata Rahasia Fajar/Rian Bisa Libas Minions di Final Denmark Open 2022
Menurut Shi Yu Qi, Lee Zii Jia merupakan lawan yang sulit untuk dikalahkan.
Namun di gim penentuan, Lee terlihat lelah dan Shi memanfaatkannya dengan pukulan drift, kontrol dan permainan tempo yang baik.
"Kami berdua adalah pemain ofensif, shuttlecock cepat di lapangan sehingga semuanya tergantung pada status mental kami," ucap Shi Yu Qi.
"Saya terkejut bagaimana hal-hal dimainkan di game ketiga, terutama ketika saya memulai di akhir yang lebih sulit.
"Sulit untuk mengontrol drift, jadi taktik saya adalah mengikuti Lee sampai perubahan akhir, dan melancarkan pukulan-pukulan drift," jelasnya.
Adapun tangisan Shi Yu Qi hampir pecah juga karena cerita di balik kesulitan yang dihadapinya selama tiga tahun terakhir ini.
Ia mengalami cedera engkel yang cukup serius saat mengikuti Indonesia Open 2019 dan harus melupakan sisa turnamen setelahnya di tahun itu.
Setelah itu, ia sempat comeback pada tahun 2020 namun banyak turnamen yang ditangguhkan karena pandemi covid-19 kembali menjadi pukulan telak baginya.
Belum lagi, ia mendapat hukuman larangan bermain dari CBA (Asosiasi Bulu Tangkis China) karena sikap tidak sportif saat bertanding.
Baca Juga: Ternyata Ini Senjata Rahasia Fajar/Rian Bisa Libas Minions di Final Denmark Open 2022
Hukuman tersebut diapatkan Shi Yu Qi atas sikapnya yang tidak sportif saat melawan Kento Momota di semifinal Piala Thomas 2020.
Pada laga tersebut, China menang 3-1 atas Jepang. Adapun satu-satunya kekalahan Negeri Tirai Bambu itu didapatkan karena Shi memutuskan WO (walkvoer) di laga pertama.
Pada gim pertama, Kento Momota menang 22-20 atas Shi Yu Qi.
Kemudian di gim kedua, Shi Yu Qi memutuskan tak mampu melanjutkan pertandingan saat Momota menyentuh match poin 5-20.
Ia memberitahu wasit bahwa dirinya ingin retired alias mundur karena paronychia atau infeksi pada kulit sekitar kuku.
Ia pun mendapat kritik pedas dari Badminton Lovers karena dinilai melakukan tindakan tidak sportif.
Apalagi seusai pertandingan tersebut, ia mengeluarkan pernyataan yang bernada tak mengakui kehebatan Kento Momota yang mampu mengalahkannya dengan telak.
"Jika dia masih pada poin 20, itu berarti saya tidak kalah," ucapnya pada waktu itu.
Hal ini yang membuatnya mendapat hukuman larangan bermain cukup lama dan menjadi pukulan telak bagi Shi Yu Qi.
Oleh karenanya, kemenangan atas Lee Zii Jia di final Denmark Open 2022 menjadi obat yang mujarab bagi sakit hatinya selama ini.
Baca Juga: Ternyata Ini Senjata Rahasia Fajar/Rian Bisa Libas Minions di Final Denmark Open 2022
Source | : | Thestar.com.my,bwfworldtour.bwfbadminton.com,Bwftournamentsoftware.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |
KOMENTAR