BolaStylo.com - Mandi merupakan kunci dari kebersihan tubuh pada umumnya, namun hal itu tidak berlaku pada wanita suku himba yang hidup di Benua Afrika.
Negara Namibia tempat dimana Suku Himba berada, berbatasan dengan Angola dan Zambia di utara, Botswana di timur dan Afrika Selatan.
Sebagai negara muda yang baru mendapatkan kemerdekaan dari Afrika Selatan pada tahun 1990, Namibia tidak memiliki banyak penduduk.
Bahkan Namibia masuk dalam daftar negara dengan penduduk terjarang kedua dunia setelah Mongolia.
Meski kecil dalam jumlah penduduk, Namibia dengan wilayah yang begitu luas, memiliki banyak sumber alam.
Namun masyarakat disana harus menghemat air lantaran lingkungan tempat tinggal mereka menjadi tempat paling ekstrim di bumi dengan iklim gurun.
Oleh sebab itu banyak dari wanita suku Himba yang berasal dari Namibia Utara memilih untuk tidak mandi dengan air.
Sebagai gantinya, wanita suku Himba mengoleskan otjize untuk melindungi tubuh mereka.
Otjize dibuat dengan cara menghancurkan batu oker merah menjadi potongan-potongan kecil.
Kemudian, pecahan tersebut dicampur dengan lemak dan mentega yang telah dipanaskan menggunakan asap.
Mereka memilih warna merah karena adanya sebuah kepercayaan yang mengatakan bahwa warna merah adalah simbol dari Bumi dan darah.
Larutan Otjize itu akan melindungi kulit tubuh mereka dari sengatan matahari dan serangan serangga.
Selain itu, lapisan merah dari Otjize juga dapat menjaga kulit wanita suku Himba agar tetap lembab.
Tidak hanya pada tubuh saja, wanita suku Himba juga menggunakan otjize di bagian rambut.
Dengan populasi yang hanya berjumlah sekitar 50 ribu, wanita dari suku ini diakui sebagai yang paling indah di seluruh Afrika.
Artikel ini telah tayang di Grid Hot dengan judul Membongkar Rahasia Kecantikan Wanita Himba, Perempuan Terindah di Afrika yang Tetap Cantik Meski Tak Pernah Mandi
A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on
| Source | : | hot.grid.id |
| Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
| Editor | : | Muhammad Shofii |