Hal itu disampaikan Ciputra selaku PT. Pembangunan Jaya yang juga penggerak utama yayasan, dalam buku Ciputra The Entrepeneur: The Passion of My Life (2018) karya Alberthiene Endah.
Baca Juga: Tanggung Jawab Yuridis, Orang-orang FIFA di PSSI Bisa Disanksi Pidana?
"Saat itu Soekrisman dan Hiskak Secakusuma ikut berperan aktif," ucap Ciputra.
"Karena cabang sepak bola paling diprihatinkan Ali Sadikin, kami segera membentuk klub sepakbola. Lahirlah Klub Sepak bola Jayakarta." imbuhnya.
Singkat cerita, kesuksesan Ali membuat namanya dielu-elukan sebagai calon terkuat Ketum PSSI dan bahkan dijuluki sebagai juru selamat PSSI.
Hingga pada 1977, Ali yang sudah tidak menjabat sebagai Gubernur Jakarta terpilih secara aklamasi sebagai Ketum PSSI yang baru.
Baca Juga: Iwan Bule Ngaku Bukan Pengecut, Mahfud MD: Jika Anda Punya Tanggung Jawab Moral, Mundur!
Tak ada janji yang muluk, hanya langkah pembenahan, penegakan disiplin dan iklim kerja keras di tubuh PSSI meskipun sangat sulit diwujudkan dalam waktu singkat.
Kemudian Ali juga menebas segala sistem busuk yang ada pada tubuh PSSI saat itu, seperti rangkap jabatan hingga semrawutnya pekerjaan pengurus.
Para profesional di bidangnya menjadi pilihan Ali, mendepak segala suap meskipun saat itu kondisi keuangan PSSI sedang sekarat.
Source | : | Berbagai sumber |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |
KOMENTAR